PT Nanotech Herbal indonesia
Bridge to future products
Propolis adalah zat lilin dari resin yang dibuat lebah dengan mencampurkan air liurnya dengan lilin lebah, bersama dengan senyawa dari berbagai tumbuhan dan pohon. Lebah madu menggunakan propolis untuk menutup celah disarang untuk mencegah, membatasi serangan dari musuh, parasit dan hewan lainnya.
Propolis juga memiliki sifat antimikroba dan dapat melindungi lebih dari patogen [Patogen adalah mikroorganisme parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Terdapat 3 jenis patogen berbahaya yaitu virus, bakteri, dan jamur. Patogen adalah mikroorganisme parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya seperti tubuh manusia].
Zat penyusun propolis bisa jadi sangat komplek. Para ilmuan telah mengidentifikasi lebih dari 500 senyawa terpisah propolis. Komposisi propolis yang tepat dapat bergantung pada lokasi sarang lebah.
Sebagai pedoman kasar, propolis biasanya terdiri dari:
Sifat Obat dari propolis
Penggunaan propolis pada manusia sudah digunakan sejak 300 SM. Orang-orang mesir sudah penggunakan propolis untuk pembalseman, dan beberapa dokter sejak perang dunia dua, sudah menggunakan propolis untuk penyembuhan luka.
Propolis dalam manfaatnya adalah sebagai:
Banyak Penelitian laboratorium dan hewan mengenai sifat propolis dan komponennya sanagt cukup menjanjikan, beberapa penelitian bersifat tinggi telah membuktikan keefektifannya sebagai pengobatan untuk kondisi tertentu pada manusia.
Penggunaan Propolis secara potensialnya
Penelitian modern menunjukan bahwa propolis sangat baik untuk mengobati
Pada penderita diabetes sangat disarankan untuk menggunakn propolis untuk mengobati lukanya dan mengatur gula darahnya agar bisa kembali normal.
“Baru-baru ini penelitian telah menunjukan bahwa propolis lebah menghasilkan penurunan yang menghasilkan pada kadar glukosa darah, kadar serum glikosilasi hemoglobin (HbA1c) dan kadar insulin serum dengan peningkatan resistensi insulin pada pasien dengan diabetes tipe 2.”
Riset Penelitian Nano Propolis untuk diabetes : https://www.mdpi.com/1420-3049/27/13/3972
Sumber: https://www.medicalnewstoday.com/articles/propolis#insufficient-evidence