Nanoteknologi: Kemajuan, Tantangan, Peluang dan Tinjauan Regulasi Terkini.

Nanoteknologi: Kemajuan, Tantangan, Peluang dan Tinjauan Regulasi Terkini.
29th November 2022 No Comments herbal nanotech

Nano herbal

Berbicara nano herbal, pasti identik dengan obat herbal tradisional, cuma sekarang obat tradisionalnya sudah diracik secara modern dan bahan bakunya sudah diproses menjadi ukuran nano.

Obat Nano Herbal [Herbal Nano Medicine’s] HNMs adalah obat berukuran nano yang mengandung obat herbal sebagai ekstrak, fraksi yang diperkaya atau konstituen biomarker. Obat Nano herbal memiliki keunggulan tertentu karena bioavailabilitasnya meningkat dan toksisitasnya berkurang. Sangat sedikit sekali tentang laporan literatur yang membahas tantangan umum nanoformulasi herbal, seperti pemilihan jenis/kelas nanoformulasi untuk ekstrak atau fitokimia, pemilihan dan optimalisasi metode preparasi dan parameter fisikokimia.


Pengobatan Nano herbal bertujuan untuk memberikan kemajuan terbaru dalam berbagai nanomedis herbal seperti:

  • Nanopartikel herbal polimer
  • Nanopartikel lipid padat
  • Fitosom
  • Nano-misel
  • Sistem penghantaran obat pengemulsi nano-nano
  • Nanofibers
  • Liposom
  • Dendrimer
  • Etosom
  • Nanoemulsi
  • Nanosuspensi
  • Karbon nanotube

Parameter evaluasi, tantangan, dan peluang yang ada dari berbagai macam tujuan dari nanomedis ini. Selain itu, aspek regulasi dan perspektif masa depan pengobatan nano herbal seharusnya juga bisa dibahas dengan baik dan menjadi peraturan yang jelas.

Masih sampai saat ini

Nah, kenapa hal itu bisa terjadi ?

Di luar negeri telah memproses bahan baku yang dikirim dari Indonesia untuk menjadi suatu produk yang lebih bernilai dengan menggunakan nanoteknologi, setelah itu barang tersebut dikirim kembali ke Indonesia sehingga Indonesia, dan mendapatkan harga yang sangat mahal.

Nanoteknologi merupakan suatu proses rekayasa bahan dari sesuatu yang mungkin tidak memiliki nilai atau tidak memiliki manfaat yang tampak, dengan menggunakan nanoteknologi maka bahan tersebut menjadi bahan yang sangat bernilai dan produk memiliki harga yang sangat mahal.

Ini lah sebabnya, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki dan direkayasa menggunakan nanoteknologi sehingga kita dapat menemukan cara baru untuk melihat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Jadi, apa itu nanoteknologi ?

Nano adalah kependekan dari nanometer, dimana dengan ukuran sistem metrik yang berarti 1/ 10-9 atau 1 nanometer sama dengan 1 per semilyar meter.

Berapa sih tipisnya atau kecilnya nano itu?

Nah, sekarang bayangkan untuk 1 helai rambut lalu dibelah menjadi 7 kali. Untuk mendapatkan 1 nano, maka perlu membelah rambut sebanyak 50.000 kali. Jadi jika kita asumsikan metrik ini sama dengan skala bumi ( dalam satuan meter), maka nano akan sebesar bola pingpong (dalam satuan nanometer).

Lalu, mengapa nano menjadi sangat penting?

Sebenarnya bahan baku yang digunakan adalah sama, misalnya adalah batu grafit dan batu intan. Tapi mengapa yang satu sangat mahal dan yang lainnya lebih murah?

Ternyata setelah diamati pada ukuran batu grafit memiliki struktur 0,6 hingga 2 nano, namun pada batu intan berbeda yaitu lebih keras. Jadi batu intan memiliki sifat yang keras, bagus dan bekilau tetapi tidak menghantarkan listrik. Sedangkan batu grafit dapat menghantarkan listrik.

Baru-baru ini, seorang peneliti telah menemukan bahan baku yang sama yaitu adalah karbon nano tube yang memiliki kekuatan 250 kali lebih besar dari baja dan dapat menghantarkan listrik. Lalu ada pula penemuan lain dari bahan baku yang sama yaitu karbon fluorence. Dimana satu karbon memiliki bermacam-macam bentuk dengan bahan baku yang sama tetapi memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Nah, sekarang dapat kita ketahui emas memiliki warna kuning tetapi jika dalam level nano maka warna akan berubah menjadi merah.

Nah ini memiliki bahan baku yang sama tetapi memiliki skala yang berbeda sehingga menghasilkan sifat yang berbeda pula. Lalu apa yang terjadi pada hal tersebut? Ketika kita dapat mengontrol ukuran partikel yang akan dibuat.

Ada beberapa contoh yaitu:

  • Nano Ginseng
  • Nano Beras
  • Nano Propolis
  • Nano Kalsium
  • Nano Tekstil
  • Nano Partikel

Jadi, sudah lebih dari 1000 jumlah produk nano yang tersedia di pasaran dan mulai masuk ke Indonesia, jika Indonesia tidak secepatnya mengambil tindakan dalam hal tersebut, maka akan sangat tertinggal. Karena Nano akan memberikan sebuah revolusi industri, baik untuk segala Industri.

Dilansir dari bsn.go.id

Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan pembahasan Nanoteknologi – istilah dan definisi yang berhubungan dengan objek partikel nano, serat nano dan pelat nano, yang kesemuanya merupakan adopsi identik dari ISO/TS 27687:2008 dengan judul:

Nanotechnologies – Terminology and definitions for nano-objects – Nanoparticle, nanofiber and nanoplate.

Sebenarnya standar nano sendiri untuk material telah dibahas dan disahkan pada tahun 2011, tepatnya September 21-2011.

Tetapi untuk pengobatan dengan herbal nano, masih menjadi pembahasan yang belum juga keluar regulasinya. Padahal dalam hal ini keselamatan orang banyak bisa ditangani dengan pengobatan herbal yang sudah modern dan canggih.

Tags
About The Author

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *